Gerakan Siaga TBC Bukti Pemerintah Hadir Menyelamatkan Generasi Bangsa

Jakarta – Pemerintah Indonesia kembali menegaskan komitmennya dalam melindungi rakyat dengan meluncurkan Gerakan Siaga TBC, sebuah gerakan nasional terintegrasi untuk memutus rantai penularan Tuberkulosis (TBC), penyakit menular yang selama ini menjadi pembunuh senyap dan ancaman serius bagi kesehatan masyarakat.
Gerakan ini tidak hanya fokus pada edukasi, tetapi mencakup deteksi dini, pengobatan masif, penguatan sistem kesehatan, dan bahkan dukungan terhadap pengembangan vaksin terbaru. Pemerintah hadir di tengah masyarakat, memastikan setiap langkah diambil berdasarkan sains, bukti ilmiah, dan keberpihakan pada kesehatan rakyat.
Dukungan terhadap program ini juga datang dari kalangan akademisi yang menyambut baik langkah progresif pemerintah dalam menanggulangi TBC. Pakar imunologi dari Universitas Airlangga, Prof. Dr. Fedik Abdul Rantam, menegaskan bahwa dipercayainya Indonesia sebagai lokasi uji klinis menunjukkan peran strategis pemerintah dalam riset global penanggulangan TBC.
“Dipercayainya Indonesia sebagai lokasi uji klinis menunjukkan peran strategis pemerintah dalam riset global penanggulangan TBC,” ujarnya.
Vaksin yang tengah diuji merupakan vaksin sub-unit berbasis protein M72 yang berasal dari Mycobacterium tuberculosis, dikombinasikan dengan adjuvant modern seperti AS01E dan QS21 untuk memicu kekebalan tubuh tanpa efek samping besar.
“Hanya protein tertentu yang dapat menginduksi antibodi, sehingga vaksin ini disebut vaksin sub unit,” jelas Prof. Fedik.
Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Sumut, Novita Saragih, menjelaskan bahwa upaya penemuan dan penanganan kasus terus digencarkan.
“Hal ini menunjukkan sistem deteksi dini pemerintah bekerja efektif dalam menemukan kasus secara cepat. Kami terus mendorong deteksi dini agar bisa segera diobati,” ungkapnya.
Upaya pemerintah fokus melindungi kelompok usia produktif yang berperan penting dalam pembangunan. Pemeriksaan aktif dilakukan di berbagai lokasi berisiko tinggi seperti lembaga pemasyarakatan, institusi pendidikan, dan pemukiman padat. “Kami melakukan penemuan kasus di berbagai fasilitas serta memperkuat jejaring internal dan eksternal di fasilitas kesehatan,” tambah Novita.
Namun, Tantangan edukasi masih menjadi perhatian utama, dan pemerintah terus mengintensifkan sosialisasi.
“ Pemerintah terus mengedukasi masyarakat untuk lebih waspada terhadap gejala dan risiko penularan, terutama di lingkungan rumah,” tegas Novita.
Oleh karena itu, masyarakat terus diimbau untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta disiplin menggunakan masker, terutama di lingkungan padat dan tertutup.
Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan semua pihak. “Gerakan ini merupakan panggilan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama memerangi TBC yang setiap tahun merenggut ribuan nyawa. Keberhasilan vaksinasi dan penanggulangan TBC tidak akan tercapai tanpa partisipasi aktif masyarakat,” tutupnya.
Gerakan Siaga TBC adalah wujud negara yang hadir secara nyata bukan hanya dengan niat, tetapi dengan aksi. Kini saatnya seluruh elemen bangsa bersatu mewujudkan Indonesia bebas TBC.