Menjaga Damai Papua Menjelang Natal dan Tahun Baru

0

TAMBRAUW – Menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, semangat menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat menguat di berbagai wilayah Papua. Dari pesisir hingga pegunungan, suara warga menunjukkan harapan yang sama, yaitu perayaan hari besar keagamaan berlangsung aman, damai, dan penuh kekhidmatan tanpa gangguan keamanan.

Di Distrik Kwoor, Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat Daya, upaya menjaga kondusivitas tercermin dalam kegiatan silaturahmi kamtibmas yang digelar bersama tim Polda Papua Barat Daya. Pertemuan yang berlangsung di Kampung Kwoor pada 13 Desember 2025 itu menjadi ruang dialog antara aparat keamanan dan masyarakat setempat untuk menyatukan komitmen menjelang Natal dan Tahun Baru.

Kepala Kampung Barar menegaskan kesiapan warga mendukung langkah kepolisian dalam menjaga situasi tetap terkendali. Yohanes Yesnath menyampaikan bahwa kolaborasi antara masyarakat dan aparat kampung menjadi kunci terciptanya rasa aman selama rangkaian perayaan.

“Warga masyarakat dan aparat kampung bersedia bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban menjelang Perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026,” ujar Yohanes Yesnath.

Harapan tersebut tidak berhenti pada komitmen lisan. Masyarakat Distrik Kwoor juga menaruh perhatian pada potensi gangguan keamanan yang kerap muncul menjelang perayaan, khususnya akibat konsumsi minuman beralkohol. Yohanes berharap patroli rutin dari kampung ke kampung terus dilakukan untuk mencegah keributan dan perkelahian antarwarga selama Natal dan Tahun Baru.

Nada serupa disampaikan dari Kampung Kwoor. Kepala Kampung Kwoor menyoroti pentingnya pencegahan sejak dini terhadap aktivitas berisiko yang melibatkan anak-anak dan remaja. Softinus Yekwam menilai pengamanan tidak hanya berfokus pada ibadah, tetapi juga pada lingkungan sosial masyarakat.

“Perlu dilakukan patroli untuk mengamankan barang-barang berbahaya seperti spritus yang digunakan dalam permainan meriam, supaya tidak terjadi persoalan yang berujung konflik,” tegas Softinus Yekwam.

Sementara itu, di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, komitmen menjaga stabilitas keamanan juga disuarakan tokoh masyarakat setempat. Pengalaman masa lalu menjadi pengingat kuat akan pentingnya kedamaian menjelang momentum besar seperti Natal dan Tahun Baru.

Tokoh Masyarakat Tembagapura menekankan bahwa gangguan keamanan pernah membawa dampak serius bagi warga. Derek Alom menyatakan bahwa peristiwa tersebut tidak ingin terulang.

“Perayaan Natal dan Tahun Baru diharapkan berlangsung aman dan damai, tanpa gangguan seperti yang pernah terjadi pada 2017 hingga menyebabkan warga mengungsi,” ujar Derek Alom.

Derek juga mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap provokasi yang berpotensi memecah ketenangan masyarakat.

“Masyarakat tidak boleh mudah terprovokasi oleh ajakan-ajakan yang dapat mengganggu keamanan. Kedamaian menjadi dasar utama bagi keberlangsungan hidup dan pembangunan daerah,” pungkas Derek Alom.

Rangkaian komitmen dari berbagai wilayah ini menunjukkan bahwa menjaga kondusivitas Papua menjelang Natal dan Tahun Baru bukan sekadar agenda keamanan, melainkan tanggung jawab bersama demi terciptanya perayaan yang damai dan bermakna bagi seluruh masyarakat. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *