Pemerintah Pastikan Stok BBM Nasional Aman Hadapi Libur Nataru 2025/2026
Jakarta – Menjelang periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026, pemerintah memastikan ketersediaan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam kondisi aman dan sesuai standar ketahanan nasional. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengatakan pemerintah telah menetapkan standar ketahanan stok khusus untuk menghadapi lonjakan mobilitas masyarakat pada akhir tahun.
“Natal dan Tahun Baru untuk stok BBM nasional masih sesuai standar kita, 18 sampai 21 hari. Insyaallah tidak ada masalah,” ujar Bahlil
Bahlil menegaskan pemerintah terus memonitor pergerakan distribusi untuk memastikan tidak ada kendala signifikan di lapangan. Ia juga menyoroti adanya sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik swasta yang sempat mengalami kekosongan pasokan pada beberapa waktu tertentu.
“Kalau mereka mau berbisnis monggo, tapi harus ikut aturan yang berlaku,” lanjutnya
Sementara itu, Pertamina Patra Niaga menyatakan telah menyiapkan tambahan pasokan untuk mengamankan kebutuhan energi masyarakat selama puncak libur Nataru. Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Ega Legowo Putra, menjelaskan bahwa tambahan pasokan tersebut bersumber dari peningkatan produksi kilang serta impor.
“Tentu kami akan menambah produksi dari kilang dan juga ada beberapa tambahan impor yang kita akan datangkan,” ujar Ega.
Menurut Ega, langkah antisipatif itu merupakan bentuk komitmen Pertamina dalam mendukung kebijakan pemerintah serta memastikan distribusi energi berjalan lancar di seluruh daerah, termasuk jalur-jalur mudik dan wilayah dengan peningkatan aktivitas wisata.
Kesiapan pasokan BBM juga diperkuat oleh langkah Kilang Pertamina Internasional (KPI) yang mempercepat pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Pengendalian dan Pemantauan Penyaluran Energi. Satgas ini bertugas sejak akhir November 2025 hingga awal Januari 2026 dan bekerja secara terintegrasi mulai dari kantor pusat hingga seluruh unit operasi. Pjs. Corporate Secretary KPI, Milla Suciyani, mengatakan Satgas akan fokus pada tiga aspek utama, yakni kesiapan stok, kapasitas produksi, dan kelancaran distribusi.
“KPI memastikan kilang tetap beroperasi sepanjang libur Nataru. Kami menjaga agar seluruh fasilitas menghasilkan produk sesuai perencanaan dengan andal dan aman,” ucap Milla.
Milla menjelaskan bahwa KPI menerapkan manajemen stok yang ketat demi menjaga kelancaran produksi selama puncak konsumsi. Ketersediaan bahan kimia dijaga di atas dua bulan, katalis di atas enam bulan, serta material cepat bergerak dipersiapkan khusus selama periode kerja Satgas. Selain itu, stok minyak mentah dipertahankan pada kisaran 15 hari kebutuhan kilang untuk memastikan proses produksi tetap optimal.