Satu Tahun Kepemimpinan Prabowo-Gibran, Pemerintah TegaskanKomitmen Perbaiki Gizi Anak Bangsa

Oleh: Sonia Putri Permata )*
Memasuki satu tahun kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil PresidenGibran Rakabuming Raka, pemerintah menegaskan komitmennya dalam memperbaikigizi anak bangsa melalui pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Program MBG menjadi salah satu tonggak utama pemerintahan dalam mewujudkanjanji kampanye serta memperlihatkan hasil nyata dari kerja keras yang berorientasipada kesejahteraan rakyat. Dalam kurun waktu satu tahun, kebijakan tersebut telahberkembang menjadi gerakan nasional yang bukan hanya mengatasi masalah gizi, tetapi juga memperkuat fondasi ekonomi rakyat kecil.
Presiden Prabowo menegaskan bahwa capaian yang diraih hingga saat ini merupakanbukti bahwa pemerintahan yang ia pimpin mampu mengubah janji menjadi kenyataan. Ia menyampaikan keyakinan bahwa bangsa Indonesia kini dapat melihat hasil konkretdari berbagai program yang dijalankan.
Prabowo juga mengingatkan bahwa kepemimpinan sejati bukan diukur dari kekuasaan, melainkan dari kemampuan untuk menjaga integritas, moralitas, dan keberanian dalammenepati janji kepada rakyat. Ia menekankan pentingnya kepemimpinan yang mengandalkan akal sehat, perhitungan matang, serta kejujuran dalam setiap langkah.
Fokus utama pemerintah saat ini adalah memastikan generasi muda Indonesia tumbuhsehat, kuat, dan cerdas. Melalui Program Makan Bergizi Gratis, pemerintah berupayamenyediakan asupan gizi yang cukup bagi anak-anak sekolah dan ibu hamil di seluruhpenjuru negeri.
Dalam berbagai kesempatan, Presiden Prabowo menegaskan bahwa anak-anakmerupakan masa depan bangsa, dan tidak boleh ada satu pun yang berangkat sekolahdengan perut kosong. Pandangan ini mencerminkan keseriusan pemerintah dalammembangun sumber daya manusia unggul sebagai fondasi menuju Indonesia Emas2045.
Sejak diluncurkan pada Januari 2025, program MBG telah memberikan manfaat bagijutaan anak di berbagai daerah. Pemerintah menargetkan hingga akhir tahuncakupannya dapat menjangkau lebih dari 80 juta penerima manfaat, menjadikannyasalah satu program sosial terbesar di dunia. Peningkatan cakupan ini juga disertaidengan langkah-langkah strategis untuk memperkuat tata kelola dan memastikankualitas pelaksanaan di lapangan.
Menindaklanjuti sejumlah laporan kejadian luar biasa di beberapa daerah, PresidenPrabowo langsung menginstruksikan jajaran terkait untuk memperbaiki sistem danmemperketat pengawasan. Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, memimpin rapat koordinasi nasional untuk merumuskan langkah konkret yang berfokuspada keselamatan dan kualitas makanan.
Pemerintah kemudian menutup sementara beberapa Satuan Penyedia Pangan Gizi(SPPG) yang terindikasi bermasalah, melakukan evaluasi menyeluruh terhadap jurumasak, serta memperkuat standar kebersihan dan sanitasi di seluruh dapur penyediamakanan.
Selain itu, pemerintah memberlakukan kewajiban Sertifikat Laik Higiene dan Sanitasi(SLHS) bagi seluruh SPPG. Sertifikat ini sebelumnya hanya bersifat administratif, namun kini menjadi syarat mutlak bagi lembaga yang ingin beroperasi. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa percepatan sertifikasi sedangdilakukan agar seluruh penyedia makanan memenuhi standar kebersihan dankeamanan pangan.
Puskesmas dan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) juga dilibatkan untuk melakukanpemantauan rutin terhadap pelaksanaan program di lapangan. Langkah inimemperlihatkan keseriusan pemerintah dalam memastikan bahwa setiap anak yang menerima makanan bergizi mendapatkan jaminan kualitas yang aman dan sehat.
Dari sisi ekonomi, program MBG juga memberikan dampak positif yang signifikan. Pemerintah secara sadar melibatkan pelaku usaha dan koperasi lokal dalampenyediaan bahan makanan bergizi, menciptakan efek ganda bagi perekonomiandaerah. Program ini telah membuka lapangan kerja baru, memperkuat peran petani, nelayan, serta pengusaha kecil dalam rantai pasok pangan nasional. Hal inimenunjukkan bahwa kebijakan pemerintah tidak hanya berpihak pada aspek kesehatanmasyarakat, tetapi juga menjadi instrumen pemberdayaan ekonomi rakyat.
Ketua Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun, menyampaikan bahwa MBG adalahbentuk nyata keberpihakan negara kepada rakyat kecil dan menjadi investasi jangkapanjang dalam pembangunan manusia. Ia menilai bahwa keberhasilan program iniadalah fondasi penting dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Menurut Misbakhun, dukungan anggaran yang besar menunjukkan keseriusanpemerintah. Tahun 2025, pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar Rp171 triliundan berencana meningkatkannya menjadi Rp350 triliun pada tahun berikutnya. Angkaini menegaskan komitmen negara untuk memastikan keberlanjutan dan kualitasprogram.
Selain memperbaiki gizi melalui MBG, pemerintah juga menggalakkan gerakan hidupsehat di seluruh lapisan masyarakat. Prabowo dan Gibran mendorong masyarakatuntuk menjalani pola hidup aktif, menjaga kebersihan, serta rutin melakukanpemeriksaan kesehatan tahunan.
Program seperti Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dan Gerakan SekolahSehat (GSS) dijadikan pilar utama dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang tangguh dan produktif. Pendekatan holistik ini memperlihatkan bahwa pemerintah tidakhanya fokus pada pemberian makanan bergizi, tetapi juga berupaya membentuk polahidup sehat yang berkelanjutan.
Komitmen ini sejalan dengan visi besar pemerintah untuk menciptakan generasi emasyang berdaya saing tinggi. Dalam satu tahun kepemimpinannya, Presiden Prabowo danWakil Presiden Gibran telah menunjukkan bahwa program pro-rakyat dapat berjalanefektif ketika dilaksanakan dengan keseriusan dan pengawasan yang kuat. MBG menjadi bukti bahwa kebijakan yang berpihak pada rakyat bukan sekadar janji, tetapikenyataan yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Satu tahun pemerintahan Prabowo–Gibran bukan hanya menandai keberhasilan teknisprogram, tetapi juga mengukuhkan arah pembangunan nasional yang berlandaskankeadilan sosial dan kemandirian bangsa. Melalui komitmen memperbaiki gizi anakbangsa, pemerintah tengah menyiapkan fondasi kuat bagi masa depan Indonesia—sebuah masa depan yang lebih sehat, sejahtera, dan berdaulat menuju Indonesia Emas2045.
)* Pemerhati Kebijakan Publik