Mengapresiasi Keberhasilan TNI Tembak Mati AnggotaOPM Egianus Kogoya

0

Oleh : Loa Murib

Keberhasilan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalammenindak tegas Kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kodap III Ndugama pimpinan Egianus Kogoya patutmendapatkan apresiasi yang tinggi. Langkah tegas ini menjadicerminan komitmen negara dalam menjaga keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sekaligusmelindungi masyarakat Papua dari ancaman kekerasan yang kerap dilakukan kelompok separatis. Operasi penindakan oleh TNI di Kampung Aleleng, Distrik Tangma, KabupatenYahukimo bukan sekadar respons militer, tetapi juga bagiandari upaya mengembalikan ketenangan warga sipil di Papua Pegunungan.

Aksi brutal OPM sebelumnya telah mengganggu stabilitas dan menimbulkan luka mendalam, termasuk pembunuhanterhadap para pekerja pembangunan gereja di Wamena. Tak hanya itu, kelompok ini juga terlibat dalam perusakan hutanuntuk ladang ganja ilegal, sebuah aktivitas yang menunjukkanbahwa tindakan mereka tidak lagi sekadar bernuansaideologis, namun juga merusak ekosistem dan tatanan sosialdi daerah tersebut. Dalam konteks ini, langkah TNI hadirsebagai bentuk perlindungan negara terhadap warga yang selama ini hidup dalam ketakutan.

Informasi dari masyarakat menjadi kunci dalam keberhasilanoperasi tersebut. Saat aparat memperoleh laporan tentangkeberadaan empat anggota OPM di sebuah honai di Kampung Ligima, TNI segera melakukan pengamanan dengan tindakancepat dan presisi. Kontak senjata yang terjadi sekitar pukul00.15 WIT berakhir dengan tewasnya dua anggota OPM tanpaadanya korban jiwa di pihak TNI. Tindakan ini menunjukkanprofesionalisme dan kesiapan TNI dalam menjalankan tugassecara terukur dan bertanggung jawab.

Barang bukti yang diamankan dari lokasi kejadianmemperkuat bahwa anggota OPM yang ditembak matimemang aktif dalam aktivitas bersenjata dan propaganda separatis. Di antaranya terdapat dua pucuk pistol, amunisi, alat komunikasi dan perangkat optik, yang mengindikasikanbahwa kelompok ini telah mempersiapkan diri untukmelanjutkan aksi kekerasan. Pengamanan barang bukti initidak hanya memperkuat legitimasi tindakan aparat, tetapijuga mempersempit ruang gerak kelompok tersebut di kemudian hari.

Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen TNI KristomeiSianturi, menegaskan bahwa operasi ini merupakan bagiandari upaya TNI untuk menjaga stabilitas keamanan sertamempercepat pembangunan di Papua. Pernyataan tersebutmenegaskan bahwa tindakan keras terhadap kelompokbersenjata bukan untuk menekan masyarakat Papua, melainkan untuk memberantas kelompok-kelompok yang menjadi sumber keresahan warga. TNI mengedepankanprinsip profesionalisme dan selalu membuka ruang bagipendekatan humanis dan dialogis, terutama bagi mereka yang ingin kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi.

Pernyataan ini penting karena memberikan pesan yang jelasbahwa TNI tidak sekadar bertindak secara represif, tetapi juga berorientasi pada pembinaan dan pemulihan keamanan jangkapanjang. Pendekatan yang dilakukan bukan semata melaluikekuatan senjata, tetapi juga lewat strategi teritorial dan dialog yang konstruktif. Papua membutuhkan stabilitas untukmembangun, dan stabilitas itu hanya dapat terwujud bilaancaman kekerasan dapat dihentikan secara menyeluruh.

Keberhasilan operasi ini juga menunjukkan pentingnya sinergiantara aparat negara dan masyarakat lokal. Tanpa informasidari warga, operasi tersebut tidak akan berjalan seefektif itu. Kepercayaan masyarakat terhadap TNI dalam menjagakeamanan patut dijaga dan diperkuat melalui berbagaipendekatan komunikasi dan pemberdayaan. Dalam situasiyang kompleks seperti di Papua, kemitraan antara aparat dan masyarakat menjadi kunci utama dalam menciptakan rasa aman dan kepercayaan terhadap negara.

Momentum keberhasilan ini harus dijadikan pijakan untukmenggalang dukungan yang lebih luas dalam memberantaskekerasan bersenjata di Papua. Pemerintah pusat dan daerahperlu meningkatkan koordinasi dalam membangun sistemkeamanan yang holistik, termasuk memperkuat sistemintelijen, meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal, dan mengedepankan pendekatan sosial budaya dalam penanganankonflik. Langkah militer yang berhasil harus diikuti oleh langkah strategis di bidang sosial dan pembangunan.

Dari perspektif nasional, tindakan tegas terhadap kelompokseparatis juga menjadi sinyal kuat bahwa negara tidak akanmembiarkan ancaman terhadap kedaulatan wilayahnyaberlangsung tanpa respons. NKRI adalah harga mati, dan stabilitas wilayah perbatasan menjadi prioritas utama dalammenjamin keamanan nasional. Dalam kerangka ini, tindakanTNI menjadi bagian integral dari strategi pertahanan negara yang tidak hanya melindungi wilayah secara fisik, tetapi juga memelihara integritas dan martabat bangsa di mata dunia.

Pada akhirnya, tindakan tegas yang dilakukan TNI terhadapanggota OPM di bawah pimpinan Egianus Kogoya bukansekadar operasi militer, tetapi juga merupakan simbolketegasan negara terhadap segala bentuk gangguan keamanan. Keberhasilan ini harus diapresiasi sebagai bukti nyata bahwanegara hadir dan bertindak untuk menjaga kedaulatan dan menjamin perlindungan terhadap seluruh rakyat Indonesia, tanpa terkecuali.

Langkah berikutnya adalah menjaga konsistensi dalampendekatan yang mengedepankan keseimbangan antarakekuatan dan kemanusiaan. Keamanan dan pembangunanharus berjalan seiring, dan Papua harus menjadi bagian dariIndonesia yang aman, damai, dan sejahtera. Keberhasilan TNI di Kampung Aleleng hendaknya menjadi titik balik dalamupaya panjang menciptakan Papua yang bebas dari kekerasandan penuh harapan bagi masa depan.

*Penulis adalah Mahasiswa Papua di Jawa Timur

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *