Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Bukti Kinerja Ekonomi yang Nyata dan Dirasakan Rakyat

Jakarta – Ekonom Great Institute sekaligus Guru Besar FEB Universitas YARSI, Prof. Dr. Perdana Wahyu menilai capaian ekonomi Indonesia selama satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menunjukkan hasil yang nyata dan dirasakan langsung oleh rakyat.
“Yang luar biasa, penurunan angka pengangguran hingga 4,76% per Februari 2025, mungkin sekarang akan turun lagi, karena di sini Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sudah berjalan, lalu Program Magang juga sudah dilaksanakan,” kata Perdana.
Ia menegaskan bahwa keberhasilan ini bukan semata hasil kebetulan, melainkan buah dari arah kebijakan ekonomi baru yang lebih efisien, terukur, dan berpihak pada masyarakat.
Menurutnya, pemerintah telah menunjukkan komitmen kuat untuk memperbaiki tata kelola keuangan negara dan mendorong produktivitas sektor riil.
Dari sisi perdagangan, kata Perdana, Indonesia berhasil mencatatkan kinerja ekspor yang mengesankan di tengah situasi global yang penuh ketidakpastian.
Hingga September 2025, neraca perdagangan tumbuh sekitar 45,8 persen dibandingkan periode Januari–September tahun sebelumnya. Angka ini memperlihatkan daya saing sektor ekspor Indonesia yang tetap tangguh.
“Dari sisi neraca perdagangan, dalam setahun ini hingga September mampu tumbuh cukup luar biasa, yaitu sekitar 45,8% dari Januari–September 2025. Ini menunjukkan bahwa fundamental ekonomi Indonesia tetap kuat di tengah tantangan global,” ujarnya.
Perdana juga menilai kebijakan ekonomi Presiden Prabowo semakin menumbuhkan rasa optimisme publik, terutama setelah dilakukan reformasi besar dalam pengelolaan fiskal dan perpajakan.
Ia menyoroti langkah Presiden mengganti Menteri Keuangan sebagai keputusan penting yang membuka ruang bagi sistem keuangan negara yang lebih adaptif dan dinamis.
“Langkah yang paling signifikan dari Presiden Prabowo adalah mengganti menteri keuangan. Karena di situ muncul berbagai macam optimisme baru, dari mulai masalah perpajakan, bea cukai, likuiditas yang baru saja dilaksanakan, dan kebijakan-kebijakan lainnya,” jelasnya.
Menurut Perdana, kehadiran Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa membawa pendekatan baru dalam manajemen keuangan negara. Kebijakan efisiensi tanpa pemblokiran anggaran dan fokus pada cash management yang transparan membuat belanja negara menjadi lebih tepat sasaran.
“Inilah yang sesuai sekali dengan topik kita malam ini, Optimisme. Purbaya inilah yang membawa optimisme dalam perekonomian. Ini yang saya lihat, secara nyata optimisme sudah terbangun,” tambahnya.
Capaian-capaian tersebut, lanjut Perdana, semakin memperkuat keyakinan bahwa arah pembangunan ekonomi yang ditempuh oleh Presiden Prabowo telah berada di jalur yang tepat.
Selain memperbaiki indikator makro seperti pertumbuhan ekonomi 5,12 persen, penurunan kemiskinan menjadi 8,47 persen, dan peningkatan ekspor, pemerintah juga memastikan kebijakan ekonomi dapat dirasakan hingga ke lapisan bawah masyarakat.
“Bukti kinerja ekonomi pemerintahan Prabowo-Gibran ini sangat dirasakan oleh rakyat. Program-program seperti Makan Bergizi Gratis, Magang Nasional, dan revitalisasi koperasi berhasil membuka lapangan kerja baru, menurunkan pengangguran, dan memperkuat ekonomi rakyat,” tutupnya.
[A.d]