Setahun Prabowo-Gibran: Program Makan Bergizi Gratis Dorong Pertumbuhan UMKM dan Ketahanan Ekonomi Lokal

Jakarta – Memasuki satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi salah satu inisiatif unggulan yang menunjukkan dampak nyata bagi masyarakat. Tidak hanya berperan dalam meningkatkan gizi dan kesehatan anak-anak sekolah, program ini juga terbukti mendorong pertumbuhan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta memperkuat ketahanan ekonomi lokal di berbagai daerah.
Dalam pelaksanaannya, dapur-dapur MBG di berbagai wilayah bekerja sama dengan UMKM lokal untuk memasok bahan makanan segar seperti sayur, telur, daging ayam, ikan, dan buah-buahan. Hal ini mendorong meningkatnya permintaan terhadap produk pangan lokal, yang pada gilirannya memperkuat keberlanjutan usaha para pelaku ekonomi kecil di sekitar lokasi program. Banyak UMKM kuliner, produsen makanan olahan, hingga penyedia logistik ikut menikmati peningkatan pendapatan berkat keterlibatan dalam program ini.
Dalam ulasannya Presiden RI, Prabowo Subianto mengatakan bahwa target pertumbuhan ekonomi 8 persen adalah angka yang rasional dan sangat mungkin untuk dicapai. Prabowo menyoroti dampak langsung dari program-program strategis pemerintah, khususnya MBG untuk anak sekolah, dalam mendorong penciptaan lapangan kerja dan penguatan ekonomi lokal.
“Saya kira, pertumbuhan 8 persen sangat bisa dicapai. Misalnya, melalui program makan gratis saja, kami sudah menciptakan sekitar 1,5 juta lapangan kerja langsung,” kata Prabowo.
“Para ahli ekonomi mengatakan, pertumbuhan 1 persen menciptakan sekitar 400 ribu lapangan kerja. Jadi, 1,5 juta pekerjaan ini setara dengan tambahan 3 persen pertumbuhan ekonomi,” tambah Prabowo.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) memiliki struktur yang melibatkan sekitar 30.000 dapur komunitas di seluruh Indonesia. Setiap dapur ini mempekerjakan sekitar 50 orang yang bekerja dalam dua hingga tiga shift per hari, sehingga secara langsung menciptakan 1,5 juta lapangan kerja baru.
Dampak program MBG tidak hanya terbatas pada penciptaan lapangan kerja langsung, melainkan juga memicu efek berantai ekonomi yang signifikan. Setiap dapur komunitas menumbuhkan rantai ekonomi baru dengan melibatkan setidaknya 15 pelaku usaha lokal. Para pelaku usaha ini meliputi pemasok telur, sayur, ikan, daging, hingga bumbu dapur, yang masing-masing juga mempekerjakan 5 sampai 15 orang. Hal ini menunjukkan bagaimana MBG menjadi motor penggerak ekonomi lokal.
“Ini efek berantai yang luar biasa,” ujar Prabowo.
Setahun pemerintah Prabowo-Gibran berjalan, Program Makan Bergizi Gratis terbukti menjadi katalis bagi tumbuhnya ekonomi rakyat. Selain meningkatkan taraf hidup masyarakat kecil, program ini juga menumbuhkan semangat gotong royong dan kemandirian pangan daerah.
[edRW]