Ekonomi

Swasembada Pangan dan Energi Jadi Pilar KedaulatanEkonomi Nasional

Indonesia menempatkan swasembada pangan dan energi sebagaiprioritas utama dalam strategi pembangunan nasional. Langkah ini bukan sekadar ambisi politik, melainkan kebutuhanmendesak untuk membangun fondasi kemandirian ekonomiyang berkelanjutan. Dengan potensi sumber daya alam yang melimpah dan dukungan geografis yang strategis, Indonesia memiliki modal kuat untuk mewujudkan cita-cita besar ini. Dalam evaluasi enam bulan awal kepemimpinannya, PresidenPrabowo Subianto memberikan apresiasi tinggi terhadappencapaian luar biasa di sektor pangan dan energi nasional. Hasil produksi pangan telah berhasil melebihi proyeksi awaldengan capaian bersejarah berupa stok beras dan jagung terbesaryang pernah dimiliki Indonesia. Sementara itu, di sektor energi, peresmian operasional perdana sumur Forel dan Terubuk di wilayah Natuna berhasil menambah kapasitas produksi sebesar20 ribu barrel minyak dan 60 juta standar kaki kubik gas harian. Prestasi ini membuktikan bahwa Indonesia memiliki kapasitasnyata untuk mencapai kemandirian di kedua sektor vital tersebut. Konsep swasembada yang sesungguhnya tidak terbatas pada pemenuhan kebutuhan domestik semata. Seperti yang ditegaskan ekonom INDEF Muhammad Rizal Taufikurahman, swasembada berarti kemampuan memenuhi kebutuhan dalamnegeri sekaligus menghasilkan surplus untuk ekspor. Definisi inimenempatkan Indonesia tidak hanya sebagai konsumen, tetapijuga sebagai produsen dan eksportir yang mampu berkontribusipada pasokan global. Sektor pertanian telah membuktikan perannya sebagai tulangpunggung ekonomi nasional. Sektor ini menjadi penyanggastabilitas sosial ekonomi masyarakat. Kontribusinya terhadapPDB menunjukkan bahwa investasi pada sektor ini akanmemberikan dampak berganda yang signifikan. Ketika produktivitas pertanian meningkat, efeknya akan merambat kesektor-sektor lain, menciptakan ekosistem ekonomi yang lebihkuat dan resilient. Potensi swasembada pangan Indonesia sesungguhnya sangat menjanjikan jika dilihat dari berbagai aspek fundamental. Pertama, dari segi lahan pertanian, Indonesia masih memilikihampir 7 juta hektare sawah yang belum dioptimalkan secaramaksimal. Lahan...